Ada Apa di Southampton?

Holy Rood Church

Oleh: Tika Widyaningtyas

Barangkali nggak sedikit teman-teman kita di luar sana bertanya demikian. Eits, jangan buru-buru jawab, “Nggak ada apa-apa”. Ada 4 tema andalan saya untuk jalan-jalan di Southampton: Ziarah Titanic, Liburan Jane Austen, Keruntuhan Southampton di PD II, dan Markas Galau Southampton. Kali ini, saya cerita tema pertama dulu ya..

ZIARAH TITANIC (Southampton Titanic Walk)

Tahu kan kalau kapal RMS Titanic yang karam di Samudra Atlantik berangkat dari Southampton? Kota ini nggak bisa move-on dari peristiwa tersebut lantaran banyak warganya yang jadi korban, baik sebagai penumpang maupun awak kapal. SeaCity Museum yang paling banyak merangkum peristiwa tersebut. Dengan merogoh kocek £4.5 (tarif pelajar), kita bisa ikut menyaksikan sekaligus mempelajari peristiwa karamnya RMS Titanic. Yang menarik, ada satu ruangan sidang di dalam museum yang mensimulasikan suasana sidang kru, penumpang, dan penanggungjawab kapal-kapal White Star Line. Sebulan sekali ada Clock Tower Tour juga, tapi kita harus cek di kalender online museum dan booking. Ehm, kita juga bisa foto-foto ala kru Titanic dengan kostum yang tersedia lho..

Narsis di SeaCity Museum

Keluar dari museum, ke arah Selatan ada Civic Center. Di atas gedung Civic Center terdapat tablet (plakat perunggu) untuk mengenang 5 pekerja kantor pos yang tewas dalam kecelakaan 15 April 1912. Namanya Titanic Postal Workers Memorial. Titanic merupakan salah satu kapal resmi Royal Mail yang dipercaya mengangkut 3040 tas surat ke New York. Itulah mengapa nama Titanic didahului akronim RMS alias Royal Mail Ship.

Dari Civic Center ke arah timur melalui Commercial Rd, di sisi kanan ada perpustakaan umum, tempat dimana Titanic Musician’s Memorial dipamerkan. Selain musisi, Southampton juga mengenang para kru Titanic. Melanjutkan perjalanan ke timur, terdapat sebuah monumen dengan patung malaikat bersayap berdiri anggun di haluan kapal di East Park. Inilah Titanic Engineer Memorial. Monumen tersebut diresmikan persis setahun setelah Titanic Musician’s Memorial tahun 1914 untuk mengenang para kru mesin RMS Titanic yang meninggal setelah berjuang menyelamatkan kapal mewah tersebut.

Holy Rood Church

Berbalik menembus Bargate, kita akan bertemu restoran Asia, Supreme. Apa hubungannya Supreme dengan Titanic? Nggak ada. Tetapi bangunan tua di depan dan di belakang Supreme menyimpan banyak cerita tentang kapal buatan Belfast ini. Persis di depan Supreme adalah Holy Rood Church.

Holy Rood Church

Gereja ini dibangun tahun 1320 dan dikenal sebagai ‘the church of the sailors’ karena dekat dengan docks serta banyaknya jamaat gereja yang meninggal bersama karamnya Titanic. Di dalam reruntuhan gereja ini dipajang Titanic Crew Memorial. Dulunya memorial dari batu lokal Portland ini ada di Common dan berupa drinking fountain. Sekarang hanya seonggok batu memorial dipagari di sisi kanan-dalam pintu masuk yang kusam dan kurang terurus. Pada 30 November 1940, gereja ini luluh lantak akibat bom udara, sehingga jadilah seperti yang kita lihat sekarang, terabaikan.

Gereja lain yang turut berduka adalah Saint Joseph’s Catholic Church yang lokasinya di belakang Supreme. Dibangun tahun 1843 menjadikan gereja tersebut sebagai gereja tertua di Southampton saat ini. Di dalamnya terdapat Gatti Memorial, semacam meja dengan plakat kuningan yang didedikasikan untuk staff Ritz Restaurant, restoran paling mewah di dalam kapal Titanic. Staff restoran ini berasal dari berbagai negara: 26 orang Italia, 17 orang Prancis, selebihnya dari Swis, Belgia, Spanyol, dan Belanda. Karamnya Titanic hanya menyisakan 3 staff yang kemudian bersama komunitas orang Italia setempat membentuk Southampton International Club untuk menginisiasi memorial tersebut.

Berjalan ke selatan, kita akan memasuki salah satu jalan yang terkenal dengan deretan pub & restoran mewah, Oxford St. Dulu jalanan ini merupakan perumahan bagi para pelayar. Di jalan tersebut terdapat sebuah pub yang kerap jadi tempat kongkow dan minum terakhir sebelum berlayar. Namanya The Grapes Public House. Pagi hari jelang Titanic berlayar, tidak sedikit pekerja ruang mesin dan pemadam kebakaran menghabiskan waktu di pub tersebut. Karena keasikan minum, tiga Slade bersaudara ketinggalan kapal. Titian terlanjur diangkat dan mata kepala mereka menyaksikan Titanic meninggalkan docks. Kesialan yang ternyata menyelamatkan hidup mereka. The Grapes merupakan salah satu pub yang masih membingkai foto-foto tua Titanic serta blueprint kapal tersebut hingga kini.

Di ujung Oxford St, kita akan bertemu jalanan tua, Terminus Terrace. Berbeda dengan City Center, area Waterfront ini masih terasa ‘jadul’, seru buat foto-foto. Di Terminus Terrace terdapat satu gedung kasino tua, Stanley Casino. Bangunan tersebut dulunya stasiun kereta paling penting di Southampton, Terminus Railway Station. Di stasiun inilah Titanic menerima kiriman paket dan penumpang dari Reading, Portsmouth, dan London untuk dikirim ke New York. Meski stasiun kereta terbesar, penumpang Titanic Kelas Satu tidak turun di sini melainkan langsung ke arah Selatan, ke South Western House (atau South Weston House). Terletak persis di pertigaan antara Terminus Terrace, Platform Rd, dan Canute Rd, hanya kalangan bangsawan dan orang atas Titanic yang bisa masuk gedung ini. Termasuk diantaranya Bruce Ismay, Chairman of White Star Line dan Thomas Andrew, Chief Designer Titanic. Sekarang bangunan megah ini menjadi apartemen mewah dimana penghuninya bisa menikmati pemandangan docks dan kapal Titanic dari jendela kamar.

Setelah semua peristiwa dan duka, di mana sebetulnya markas pihak paling bertanggungjawab atas duka penduduk Southampton, White Star Line? Tenang, sampai sekarang bangunan kantor pusat perusahaan pemilik Titanic ini masih ada kok, tidak jauh dari South Western House. Berjalan ke timur di Canute Rd, kita akan menemukan pusat dari segala hiruk-pikuk karamnya Titanic, Canute Chamber. Ketika berita tenggelamnya Titanic merebak, White Star Line memajang nama para korban di depan kantornya. Dari 2228 penumpang dan kru, hanya 705 yang selamat. Sulit dibayangkan duka warga Southampton saat itu. Bahkan di sebuah ruangan di SeaCity Museum terbentang peta tua Kota Southampton 1912 di lantai. “Tidak satupun jalanan di kota ini tidak kehilangan warganya.” Untuk mengenang peristiwa tersebut, dibuatlah memorial di muka gedung Canute Chambers.

Di antara daftar kunjung Ziarah Titanic, tempat favorit saya adalah The Platform Tavern. Letaknya tepat di Town Quay, sebelah barat Canute Rd. Saya suka pub tradisional Inggris tersebut bukan karena Leonardo ‘Jack’ DiCaprio dalam film Titanic berakting menang poker di sini. Saya kerap membayangkan kembali ke April 1912, ketika kita bisa melihat dengan kasat mata bersandarnya RMS Titanic di Dock 44 dari Liverpool sebelum berlayar ke New York. McGrady, pramugara Kelas Satu begitu menikmati pemandangan tersebut. Sebelum berlayar, McGrady menghabiskan malam terakhirnya di sini bersama para dockers dan seaman. Saat itu usianya baru 27 tahun, namun ia sudah 11 tahun berlayar bersama kapal-kapal mewah lintas samudera. Tragis, Titanic merupakan pelayaran terakhirnya. Jasadnya pun merupakan jasad terakhir yang ditemukan di laut, persis 40 hari setelah karamnya Titanic.

Masih ada sederetan daftar kunjung Ziarah Titanic lain di Southampton, antara lain Titanic Dock Memorial, Dock Gate 4 Memorial, bekas Dock’s Branch Post Office (Platform Rd), St. Mary’s Church, dan Southampton’s Old Cemetry. Tiga tempat pertama tidak bisa diakses publik. Namun ada trik sederhana untuk menjangkau Titanic Dock Memorial dan Dock Gate 4 Memorial, yaitu Naik U1C sampai NOC. Setelah itu jalan kaki keluar ke arah taman Queen Terrace dan ‘sok-sokan’ nyasar lewat security gate. Nah, kedua memorial ini terletak persis di belakang security gate. 😉

PS: Jangan lewatkan All Aboard Titanic tanggal 7 April. Siapa tahu dapat bocoran kapan Titanic II dilepas dari Southampton Docks. Info tentang acara silahkan klik di sini, dan di sini untuk Titanic II.