Panduan Bertahan Di Southampton

12017566_10153303900606472_3284712079736466706_o-2
Dear Rookie Sotonians,
Selamat datang di Southampton! Semoga kamu masih semangat menjalani babak baru di kota pelabuhan ini. Biar semangat terus terjaga sampai akhir jaman, berikut saya rangkum panduan bertahan di Southampton. Semoga bermanfaat!
SEBELUM KE UK
  • Pastikan kamu sudah mendapat tempat tinggal selama term-time atau masa studi. Informasi tentang sewa rumah atau flat swasta bisa diperoleh dari FB Group PPI Southampton (PISTON), FB Group Housing, SUSU Letting, portal agen properti, dan sebagainya. Teman-teman di sini bisa bantu viewing, tapi dengan menyesuaikan jadwal kami. Ketika kamu heboh persiapan keberangkatan, teman-teman di Soton juga nggak kalah heboh disertasi dan moving-out. Jadi, kita enak-enakan aja ya..
  • Ketika akan beli tiket pesawat, luangkan waktu untuk sekedar orientasi dan adaptasi sebelum masa perkuliahan. Jalan-jalan dulu lebih ok, karena begitu kuliah dimulai, cita-cita travelling akan mengorbankan banyak hal. Termasuk jam tidur. #eh
  • Bagi yang mempertimbangkan bawa mobil selama di UK, pastikan SIM A Indonesia masih aktif hingga masa studi selesai. SIM A Indonesia bisa dipakai di UK untuk tahun pertama masa tinggal. Kalau kepikiran mau naik motor, lebih baik dipertimbangkan lagi. Selain suhu dan cuaca yang nggak se-semriwing Indonesia, lisensi untuk naik motor di sini mahal dan panjang.
  • Nggak perlu bawa baju selemari ke UK. Lebih murah belanja di toko ritel cepat saji seperti Primark atau charity shop, daripada harus bayar overweight. Kalau ada barang penting yang terpaksa ditinggal, cek Bistip.com. Di situ ada banyak orang yang rutin bolak-balik Indonesia-Inggris dan siap dititipin dengan harga miring.
  • Kalau kamu tipikal gampang masuk angin, bawa Tolak Angin dan minyak kayu putih selama setahun. Walaupun di UK ada importir barang-barang Indonesia (Toko Gordon, dll), lebih murah dan aman bawa sendiri dari Indonesia. Pun kalau kulit kamu sensitif atau terlanjur cinta merek Indonesia. Misalnya, saya bawa perlengkapan make-up dan basic Wardah persediaan setahun.
  • Kalau nggak pede menginjakkan kaki di Southampton, jangan sungkan-sungkan menghubungi kami untuk menjemput kamu. Hubungi OI PPI UK kalau kamu datang lewat London dan nggak pede jalan dari London ke Soton. Trust me, you’ll be fine. Hari pertama saya tiba di UK, nyasar dari London ke Soton. Yang harusnya ditempuh 1 jam jadi 8 jam. I was fine, though..
  • Baca-baca artikel blog PISTON. Hehehe…
SETELAH TIBA DI SOUTHAMPTON
  • Luangkan waktu buat tidur cukup biar nggak jetlag. Jangan kaget kalau jam 8PM masih ada matahari. Itu cara alam UK menyambut kegembiraanmu datang di UK (sekaligus mengingatkan saya harus segera beresin disertasi dan pulang).
  • Segera buat appointment untuk buka rekening bank. Iya, di sini semua-muanya harus bikin appointment. Saya pakai rekening syariah Lloyds Bank karena selain bebas biaya administrasi juga bebas utang (overdraft). Tapi ya nggak dapat bunga juga. Cara buka rekening bank pernah saya tulis di sini.
  • Pelajari jalan-jalan di kampus Highfield, Bolderwood, dan NOC. Terutama yang akan kamu lewati setiap hari. Kalau perlu pakai bis Unilink, segeralah ke lantai 2 SUSU Shop. Di situ ada kantor Unilink yang jual kartu The Key. Kamu bisa berlangganan setahun penuh, 90 hari, atau per trip. Kalau sekiranya nggak banyak pakai bis, pertimbangkan beli yang per trip. Bisa juga beli online, tapi ada beberapa paket yang nggak tersedia seperti Academic Year.
  • Sempatkan mbambung (datang tanpa tujuan) ke kampus Highfield. Nyalakan wifi, connect ke Eduroam, login dengan email dan password kampus. Yak, selamat! Anda telah terhubung dengan dunia yang paling setia menemani masa susah-senang selama di UK. O ya, akun Eduroam kamu bisa dipakai di hampir semua universitas di UK. Jadi, kalau kamu jalan-jalan dan nggak punya paket data, cari kampus aja buat nyambung ke Eduroam.
  • Walaupun koneksi Eduroam bisa diandalkan buat Skype-an HD sama pacar di Indonesia, sangat direkomendasikan untuk beli simcard UK. Dunia nggak melulu pacar, kamu akan punya banyak teman baru di sini yang perlu komunikasi denganmu tanpa hambatan melalui telepon. Nggak punya pacar? Apalagi.. Simcard adalah modal utama buat nyekil!
  • Daftarkan diri kamu dan keluarga ke klinik kampus (University Health Service) supaya NHS seharga motor bebek yang sudah kamu bayar bersamaan dengan visa bisa dipakai. Mudah-mudahan nggak perlu ke dokter sih, tapi apa salahnya sedia payung sebelum hujan? Siapa tahu kamu bisa dapat vaksin atau test pap-smear gratis.
  • Asumsikan kamu datang di musim gugur. Saya sangat menyarankan untuk segera vaksin flu (flu jab) karena Fresher’s Flu di kampus sungguh dahsyat! Belum lagi English Heritage yang hingga kini masih terjaga dengan baik: Cuaca Galau. Plus, kalau kamu ke dokter ‘hanya’ karena flu atau radang tenggorokan, siap mental aja buat diketawain. Lagipula harga flu jab jauh lebih murah daripada di Indonesia, sekitar £12 di Boots Pharmacy Portswood, dan nggak ribet. 5 menit beres. Beri tahu petugas farmasi kalau kamu takut jarum suntik. Mereka tahu harus berbuat apa. Mungkin kamu dikasih scotch whisky dulu biar tipsy dikit sebelum vaksin. Nggak denk…
  • Kalau kaki kamu gatel buat jalan-jalan, sempatkan buat Railcard 16-25 demi diskon setiap beli tiket kereta. Jangan lupa juga kartu National Express buat naik coach (bis antar kota). Sekedar akal-akalan biar irit, kartu yang satu ini bisa take-over dari anak lama, asal setiap beli tiket coach kamu pakai data diri dia.
  • Tahan nafsu belanja, cek FB Group Free and For Sale. Closed group ini khusus untuk mahasiswa University of Southampton sehingga untuk gabung pun harus pakai email kampus. Kalau mau belanja baju, bisa ke Primark atau charity shop di sekitar Portswood Rd (Age UK, The Salvation Army, dll).
  • Di Southampton nggak ada Pondok Indah Mall ya, Cin.. Kalau kamu mau belanja keperluan rumah yang baru, bisa ke Sainsbury’s Portswood, supermarket diskon ALDI, atau ASDA. Ada mall sih, sebut saja West Quay. Tapi mungkin buat kamu West Quay lebih mirip ITC Ambassador. O ya, nggak ada Indomaret apalagi Sevel di sini. Jangan manja, beli di Tesco Express atau Sainsbury’s Local aja, trus nongkrong di rumah. Hehehe… #nggaksolutif
  • Urusan belanja lebih lanjut, bisa merujuk ke artikel di blog PISTON tulisan Navila ini.
  • Laporkan diri kamu ke KBRI di London. Kalau nggak sempat ke London, datang saja ke acara-acara yang digelar PPI UK atau PPI cabang. Biasanya ada perwakilan KBRI yang melayani lapor diri di situ.
PANDUAN BERTAHAN
  • Walaupun nggak wajib, saya sangat menyarankan mengikuti sebanyak-banyaknya kelas pengenalan yang digelar universitas di minggu sebelum minggu 0 perkuliahan. Setidaknya dari kelas-kelas tersebut kamu dapat gambaran tentang peraturan dan fasilitas yang diberikan kampus.
  • Cobalah jelajah Jubilee Sport Centre. Kalau kamu tipikal yang mudah tergoda kue manis dan mager (males gerak), pertimbangkan berlangganan membership Jubilee. Godaan buat makin gendatz di UK ini besar sekali, saudara-saudara! Jadi, mari imbangi dengan olahraga seperti badminton, berenang, gym, basket, dan sebagainya.
  • Akan ada acara pameran komunitas yang disebut bunfight. Di situ kesempatan kamu mengeksplor klub dan komunitas yang ada di kampus. Mulai dari Islamic Society sampai LGBT+ Society, dari Acro Yoga sampai Zumba+ Society. Jangan lupa ikutan Indonesian Society dan ‘like’ fanpage-nya lho.. #AgakNgancem
  • Kamu akan dapat Personal Academic Tutor, yaitu dosen yang membantu permasalahan akademikmu. Misal, kamu kesulitan memahami pelajaran, kamu bisa tanya beliau walaupun dia bukan dosen matakuliah tersebut.
  • Ada banyak sekali kegiatan di luar kampus yang menarik diikuti. Daftarkan saja email kamu di portal pemerintah supaya selalu dapat update kegiatan-kegiatan seru di Southampton. Buat yang suka baca buku non-textbook atau punya anak kecil, sangat disarankan mendaftarkan diri di public library juga. Koleksinya level nasional dan nggak hanya sedia buku. Kita bisa juga nyewa DVD film, musik, audiobook, atau ikut kegiatan-kegiatan yang digelar para relawan.
  • Homesick? Punya masalah di kepala yang nggak bisa diceritakan ke teman dekat? Jangan disimpan sendiri biar nggak jadi bisul. Manfaatkan First Support, Nightline, atau Peer Support dari universitas dan Union. Kalau butuh pendengar yang baik dan bisa menjaga rahasia, jangan ragu ke Samaritans. Ini adalah organisasi non-profit khusus untuk ‘mendengarkan’ dan jadi ‘tempat bersandar’. Para relawannya memang orang lokal yang dilatih untuk mendengarkan, tapi tidak memberi saran apapun demi kesehatan mental kamu.
  • Panduan bertahan terakhir, baca-baca blog dan vlog saya aja deh di TikaWe.com. Hehehe… #teteppromosi

 

Salam,
Tika Widyaningtyas